Mengapa Indonesia Tetap Bergantung pada Investasi Cina?

 

Kereta cepat Jakarta Bandung. (Sumber foto: detik.com)

 

Kereta Cepat Jakarta Bandung/Foto: Algi Febri Sugita/SOPA Images/LightRocket/Getty Images

Baca artikel detikfinance, "5 Proyek China di Indonesia dengan Nilai Fantastis" selengkapnya https://finance.detik.com/infrastruktur/d-6566159/5-proyek-china-di-indonesia-dengan-nilai-fantastis.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Kereta Cepat Jakarta Bandung/Foto: Algi Febri Sugita/SOPA Images/LightRocket/Getty Images
Jakarta -

China banyak terlibat dalam proyek-proyek besar di Indonesia. Proyek-proyek besar yang dibangun itu umumnya menggunakan skema kerja sama pemerintahan (G2G) atau kerja sama bisnis (B2B).

Bahkan pada Januari kemarin, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan China sukses menggeser posisi Singapura sebagai penanam modal terbesar di Indonesia pada kuartal IV 2022.

"China kali ini di kuartal keempat terbesar. Tapi kalau kumulatif (Januari-Desember 2022) tetap Singapura," katanya dalam konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan IV, Selasa (24/1/2023).

Jumlah investasi China di Indonesia pada periode tersebut tercatat mencapai US$ 3 miliar. Kemudian diikuti investasi dari Singapura dengan US$ 2,7 miliar, Hong Kong US$ 1,6 miliar, Malaysia US$ 1,1 miliar, dan Amerika Serikat US$ 0,9 miliar.

Lantas, apa saja proyek-proyek di Indonesia yang dibiayai China? Dirangkum detikcom, berikut daftar proyek raksasa RI yang dibiayai China.
1. Waduk Jatigede

Proyek yang digagas sejak era Presiden Soekarno ini mulai dialiri air pada 2015 lalu. Acara penggenangan air itu diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

"Saya ditugasi Pak Presiden Jokowi untuk meresmikan penggenangan hari ini," katanya di Bendungan Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Senin (31/8/2015).

Pembangunan proyek waduk Jatigede memiliki nilai investasi Rp 4 triliun melalui dana APBN dan pinjaman Bank Exim China sebesar 90%.
2. Tol Medan-Kualanamu

Tol sepanjang 17,8 km ini menelan biaya Rp 1,347 triliun. Dari total konstruksi Rp 1,347 triliun, 90% di antaranya berasal dari pinjaman China melalui Bank Exim China dan 10% dari APBN.

Pembangunan tol ini dimulai pada 2012 lalu. Pembangunan tol ini diresmikan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.

"Kontrak pembangunan sebenarnya telah ditandatangani pada Desember 2011, saya harapkan awal tahun sudah bisa dimulai. Kenyataannya baru bisa kita lakukan hari ini. Karena kita terlambat mulai saya tidak mau buang-buang waktu agar kita tidak telat selesai," ungkap Djoko dalam sambutannya saat ground breaking Jalan Tol Medan-Kualanamu di Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Rabu (7/11/2012).
3. Kereta Cepat Jakarta Bandung

Awalnya proyek tersebut akan dibiayai JICA atau Japan International Cooperation Agency. JICA memasukkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dalam rencana bantuan pembangunan luar negeri untuk Indonesia.

Saat itu sekitar 75% dari total biaya proyek akan dilakukan melalui skema pinjaman dengan bunga 0,1%. Di sisi lain, China ternyata juga kepincut proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, dan berupaya menyalip Jepang memenangkan kontrak tersebut. Bahkan, China menawarkan keunggulan dari Jepang dari dimensi pembangunan, kecepatan, hingga pembiayaan.

Pada awal 2015, Indonesia mengundang China untuk memasukkan proposal alternatif dan China mengusulkan biaya yang lebih rendah dan pembiayaan dijamin oleh China Development Bank (CDB) dengan bunga 2% dan waktu pembangunan lebih cepat.

September 2015 beredar kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) membatalkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung karena bisa membuat utang pemerintah membengkak. Namun belakangan Jokowi menyanggah kabar tersebut.

Jepang pun langsung merespons dengan menawarkan pengurangan 50% yang harus dijamin oleh negara. China juga tidak mau kalah. Negeri Tirai Bambu menawarkan penghapusan seluruh syarat jaminan negara dan mengusulkan transaksi neraca di luar pemerintah.

Singkat Cerita, pemerintah akhirnya memilih China menggarap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Kemudian China Development Bank akan meneruskan pinjaman ke sebuah perusahaan yang dibentuk atas patungan China dan Indonesia. Pada 2017 CDB meneken perjanjian pinjaman senilai US$ 3,96 miliar dengan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang 60% saham dimiliki oleh Indonesia dan 40% China untuk mengerjakan proyek kereta cepat ini.
4. Kawasan Industri Morowali

Selain proyek tersebut, investasi China yang masuk ke Indonesia dengan nilai cukup signifikan adalah Kawasan Industri Morowali. China tercatat berinvestasi di Indonesia senilai US$ 1,63 miliar, untuk membangun kawasan industri di sana.

Komitmen sinergi ini direalisasikan melalui penandatanganan MoU antara Tsingshan Group dan Delong Group dengan PT Indonesia Morowali Industrial Park tentang kerja sama pembangunan pabrik carbon steel di kawasan industri Morowali, Sulawesi Tengah dengan kapasitas 3,5 juta ton per tahun dan nilai investasi US$ 980 juta.

Selain itu, Tsingshan Group dengan Bintang Delapan Group dan PT Indonesia Morowali Industrial Park bekerja sama untuk pembangunan pembangkit listrik di kawasan Industri Morowali, dengan kapasitas 700 Megawatt dan nilai investasi US$ 650 juta.

Penandatanganan kedua MoU dilakukan di sela pelaksanaan China-Indonesia Cooperation Forum: Belt and Road Initiative and Global Maritime Fulcrum di Beijing, Tiongkok, 16 Juni 2017. Turut menyaksikan kesepakatan kerja sama tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong, dan Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok Sugeng Rahardjo.
5. PT Gunbuster Nickel Industri (GNI)

PT GNI merupakan perusahaan pengolahan bijih nikel yang sudah beroperasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng). Perusahaan smelting ini berdiri sejak tahun 2019. PT GNI menerapkan proses Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) teknologi dengan mengembangkan 25 jalur produksi. Menghasilkan 1,9 juta Nickel Pig Iron (NPI) per tahun.

Diketahui bahwa perusahaan pengolahan nikel ini merupakan milik pengusaha asal China, Tony Zhou Yuan. Pria keturunan China itu merupakan pengusaha yang bergerak di bidang pertambangan nikel. Tony bekerja sama dengan pemerintah. Bahkan PT GNI masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) Indonesia di bidang hilirisasi minerba.

Sementara itu berdasarkan catatan detikcom, Smelter PT GNI ternyata diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Desember 2021 lalu. Hal ini juga tercantum pada lamanSetkab.go.id.

Saat itu, Jokowi menyampaikan bahwa keberadaan smelter dengan kapasitas produksi 1,8 juta ton per tahun ini akan meningkatkan nilai tambah hingga 14 kali lipat dibandingkan bahan mentah nikel.

"Saya sangat menghargai, mengapresiasi pembangunan smelter oleh PT Gunbuster Nickel Industry. Ini akan memberikan nilai tambah yang tidak sedikit. Dari bijih nikel yang diolah menjadi feronikel ini nilai tambahnya meningkat 14 kali, dan jika dari bijih nikel diolah menjadi billet stainless steel akan meningkat nilainya 19 kali lipat," ujarnya.

Peresmian itu juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Kemudian Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa, Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi, dan Direktur Utama PT GNI Wisma Bharuna.
(fdl/fdl)
proyek china
investasi
infrastruktur
Rekomendasi untuk Anda
Selengkapnya
detikFinance
THR Mulai Cair, Pensiunan PNS Bisa Dapat Rp 4,4 Juta!
detikFinance
Harga Emas Hari Ini Bangkit! Jadi Segini Nih
detikNews
Rafael Alun Resmi Ditahan KPK, Koleksi Tas Mewah Istri Ikut Disita
detikJateng
9 Fakta Keji Mbah Slamet Dukun Banjarnegara, Bantai-Kubur 10 Mayat di Ladang
detikNews
Terkuak Duit Miliaran Rafael Alun dari 3 Mata Uang di Safe Deposit Box
detikJateng
Makam Massal Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Bikin Geger Warga
Berita Terkait
Diresmikan Jokowi, KEK Lido Ditarget Serap Investasi Rp 694 M Tahun Ini
Duit Rp 1.036 T Dihabiskan Bangun Papua, Jadi Apa Hasilnya?
Curhat Sri Mulyani, Basuki hingga Budi Karya Kawal Proyek Infrastruktur Jokowi
Di Depan Sri Mulyani, Basuki Curhat Pengembalian Dana Talangan Proyek Lama
Imigrasi Bahas Golden Visa bagi WNA di RI, Syarat Harus Investasi
Nilai Investasi Proyek Infrastruktur di TOD MRT Jakarta Capai Rp 1,5 T
Bamsoet Harap Korindo Group Terus Tingkatkan Investasi Korea di RI
Kabupaten Tangerang Tarik Investasi Rp 1,2 T dari Perusahaan Dubai
Berita detikcom Lainnya
detikSport
Jadwal Orleans Masters 2023: 14 Wakil RI Berburu Gelar di Prancis
detikFinance
BI Fast Kerap Macet, Gara-gara Mesin Overkapasitas?
Sepakbola
Ini Alasan Chelsea Bakal Pilih Pochettino, Setuju?
detikInet
Google Penghematan Besar-besaran, Selotip Pun Dikurangi
detikFood
Mangut Beong, Kuliner Khas Magelang yang Pedas Gurihnya Nikmat
Wolipop
Cuma Bisa Makan Cokelat, Pria Ini Bisa Habiskan 250 Cokelat Dalam Setahun
detikNews
Siasat Jahat Perampok Sadis, Korban Ditusuk lalu Dibuang di Tol Jagorawi
detikHealth
'Sesakti' Apa Pengobatan Viral Ida Dayak hingga Banyak Warga Rela Antre?

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT
Tag Terpopuler
#
dito ariotedjo
#
mario dandy satrio
#
rafael alun trisambodo
#
dmentor
#
subsidi kendaraan listrik
Berita Terpopuler
#1
THR Mulai Cair, Pensiunan PNS Bisa Dapat Rp 4,4 Juta!
#2
Lebih Tajir Mana, Orang Terkaya RI Atau Singapura?
#3
Harga Emas Hari Ini Bangkit! Jadi Segini Nih
#4
Pantau Rekening! THR PNS Bisa Cair Mulai Hari Ini
#5
Tol Solo-Klaten 6 Km Bisa Dipakai Mudik Lebaran!
Lihat Selengkapnya

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT
Berita Terpopuler
#1
THR Mulai Cair, Pensiunan PNS Bisa Dapat Rp 4,4 Juta!
#2
Lebih Tajir Mana, Orang Terkaya RI Atau Singapura?
#3
Harga Emas Hari Ini Bangkit! Jadi Segini Nih
#4
Pantau Rekening! THR PNS Bisa Cair Mulai Hari Ini
#5
Tol Solo-Klaten 6 Km Bisa Dipakai Mudik Lebaran!
Lihat Selengkapnya
Logo detikcom
part of img-alt
Connect With Us
Copyright @ 2023 detikcom.
All right reserved
Kategori

News
Edukasi
Finance
Teknologi
Entertaiment
Sport
Sepakbola
Otomotif
Travel
Food
Health
Wolipop
DetikX
20Detik
Foto
Hikmah

Layanan

berbuatbaik.id
Pasang Mata
Adsmart
Forum
detikEvent
Trans Snow World
Trans Studio

Informasi

Redaksi
Pedoman Media Siber
Karir
Kotak Pos
Media Partner
Info Iklan
Privacy Policy
Disclaimer

Jaringan Media

CNN Indonesia
CNBC Indonesia
Haibunda
Insertlive
Beautynesia
Female Daily
CXO Media

CLOSE AD


Baca artikel detikfinance, "5 Proyek China di Indonesia dengan Nilai Fantastis" selengkapnya https://finance.detik.com/infrastruktur/d-6566159/5-proyek-china-di-indonesia-dengan-nilai-fantastis.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Kereta Cepat Jakarta Bandung/Foto: Algi Febri Sugita/SOPA Images/LightRocket/Getty Images
Jakarta -

China banyak terlibat dalam proyek-proyek besar di Indonesia. Proyek-proyek besar yang dibangun itu umumnya menggunakan skema kerja sama pemerintahan (G2G) atau kerja sama bisnis (B2B).

Bahkan pada Januari kemarin, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan China sukses menggeser posisi Singapura sebagai penanam modal terbesar di Indonesia pada kuartal IV 2022.

"China kali ini di kuartal keempat terbesar. Tapi kalau kumulatif (Januari-Desember 2022) tetap Singapura," katanya dalam konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan IV, Selasa (24/1/2023).

Jumlah investasi China di Indonesia pada periode tersebut tercatat mencapai US$ 3 miliar. Kemudian diikuti investasi dari Singapura dengan US$ 2,7 miliar, Hong Kong US$ 1,6 miliar, Malaysia US$ 1,1 miliar, dan Amerika Serikat US$ 0,9 miliar.

Lantas, apa saja proyek-proyek di Indonesia yang dibiayai China? Dirangkum detikcom, berikut daftar proyek raksasa RI yang dibiayai China.
1. Waduk Jatigede

Proyek yang digagas sejak era Presiden Soekarno ini mulai dialiri air pada 2015 lalu. Acara penggenangan air itu diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

"Saya ditugasi Pak Presiden Jokowi untuk meresmikan penggenangan hari ini," katanya di Bendungan Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Senin (31/8/2015).

Pembangunan proyek waduk Jatigede memiliki nilai investasi Rp 4 triliun melalui dana APBN dan pinjaman Bank Exim China sebesar 90%.
2. Tol Medan-Kualanamu

Tol sepanjang 17,8 km ini menelan biaya Rp 1,347 triliun. Dari total konstruksi Rp 1,347 triliun, 90% di antaranya berasal dari pinjaman China melalui Bank Exim China dan 10% dari APBN.

Pembangunan tol ini dimulai pada 2012 lalu. Pembangunan tol ini diresmikan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.

"Kontrak pembangunan sebenarnya telah ditandatangani pada Desember 2011, saya harapkan awal tahun sudah bisa dimulai. Kenyataannya baru bisa kita lakukan hari ini. Karena kita terlambat mulai saya tidak mau buang-buang waktu agar kita tidak telat selesai," ungkap Djoko dalam sambutannya saat ground breaking Jalan Tol Medan-Kualanamu di Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Rabu (7/11/2012).
3. Kereta Cepat Jakarta Bandung

Awalnya proyek tersebut akan dibiayai JICA atau Japan International Cooperation Agency. JICA memasukkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dalam rencana bantuan pembangunan luar negeri untuk Indonesia.

Saat itu sekitar 75% dari total biaya proyek akan dilakukan melalui skema pinjaman dengan bunga 0,1%. Di sisi lain, China ternyata juga kepincut proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, dan berupaya menyalip Jepang memenangkan kontrak tersebut. Bahkan, China menawarkan keunggulan dari Jepang dari dimensi pembangunan, kecepatan, hingga pembiayaan.

Pada awal 2015, Indonesia mengundang China untuk memasukkan proposal alternatif dan China mengusulkan biaya yang lebih rendah dan pembiayaan dijamin oleh China Development Bank (CDB) dengan bunga 2% dan waktu pembangunan lebih cepat.

September 2015 beredar kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) membatalkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung karena bisa membuat utang pemerintah membengkak. Namun belakangan Jokowi menyanggah kabar tersebut.

Jepang pun langsung merespons dengan menawarkan pengurangan 50% yang harus dijamin oleh negara. China juga tidak mau kalah. Negeri Tirai Bambu menawarkan penghapusan seluruh syarat jaminan negara dan mengusulkan transaksi neraca di luar pemerintah.

Singkat Cerita, pemerintah akhirnya memilih China menggarap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Kemudian China Development Bank akan meneruskan pinjaman ke sebuah perusahaan yang dibentuk atas patungan China dan Indonesia. Pada 2017 CDB meneken perjanjian pinjaman senilai US$ 3,96 miliar dengan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang 60% saham dimiliki oleh Indonesia dan 40% China untuk mengerjakan proyek kereta cepat ini.
4. Kawasan Industri Morowali

Selain proyek tersebut, investasi China yang masuk ke Indonesia dengan nilai cukup signifikan adalah Kawasan Industri Morowali. China tercatat berinvestasi di Indonesia senilai US$ 1,63 miliar, untuk membangun kawasan industri di sana.

Komitmen sinergi ini direalisasikan melalui penandatanganan MoU antara Tsingshan Group dan Delong Group dengan PT Indonesia Morowali Industrial Park tentang kerja sama pembangunan pabrik carbon steel di kawasan industri Morowali, Sulawesi Tengah dengan kapasitas 3,5 juta ton per tahun dan nilai investasi US$ 980 juta.

Selain itu, Tsingshan Group dengan Bintang Delapan Group dan PT Indonesia Morowali Industrial Park bekerja sama untuk pembangunan pembangkit listrik di kawasan Industri Morowali, dengan kapasitas 700 Megawatt dan nilai investasi US$ 650 juta.

Penandatanganan kedua MoU dilakukan di sela pelaksanaan China-Indonesia Cooperation Forum: Belt and Road Initiative and Global Maritime Fulcrum di Beijing, Tiongkok, 16 Juni 2017. Turut menyaksikan kesepakatan kerja sama tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong, dan Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok Sugeng Rahardjo.
5. PT Gunbuster Nickel Industri (GNI)

PT GNI merupakan perusahaan pengolahan bijih nikel yang sudah beroperasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng). Perusahaan smelting ini berdiri sejak tahun 2019. PT GNI menerapkan proses Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) teknologi dengan mengembangkan 25 jalur produksi. Menghasilkan 1,9 juta Nickel Pig Iron (NPI) per tahun.

Diketahui bahwa perusahaan pengolahan nikel ini merupakan milik pengusaha asal China, Tony Zhou Yuan. Pria keturunan China itu merupakan pengusaha yang bergerak di bidang pertambangan nikel. Tony bekerja sama dengan pemerintah. Bahkan PT GNI masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) Indonesia di bidang hilirisasi minerba.

Sementara itu berdasarkan catatan detikcom, Smelter PT GNI ternyata diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Desember 2021 lalu. Hal ini juga tercantum pada lamanSetkab.go.id.

Saat itu, Jokowi menyampaikan bahwa keberadaan smelter dengan kapasitas produksi 1,8 juta ton per tahun ini akan meningkatkan nilai tambah hingga 14 kali lipat dibandingkan bahan mentah nikel.

"Saya sangat menghargai, mengapresiasi pembangunan smelter oleh PT Gunbuster Nickel Industry. Ini akan memberikan nilai tambah yang tidak sedikit. Dari bijih nikel yang diolah menjadi feronikel ini nilai tambahnya meningkat 14 kali, dan jika dari bijih nikel diolah menjadi billet stainless steel akan meningkat nilainya 19 kali lipat," ujarnya.

Peresmian itu juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Kemudian Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa, Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi, dan Direktur Utama PT GNI Wisma Bharuna.
(fdl/fdl)
proyek china
investasi
infrastruktur
Rekomendasi untuk Anda
Selengkapnya
detikFinance
THR Mulai Cair, Pensiunan PNS Bisa Dapat Rp 4,4 Juta!
detikFinance
Harga Emas Hari Ini Bangkit! Jadi Segini Nih
detikNews
Rafael Alun Resmi Ditahan KPK, Koleksi Tas Mewah Istri Ikut Disita
detikJateng
9 Fakta Keji Mbah Slamet Dukun Banjarnegara, Bantai-Kubur 10 Mayat di Ladang
detikNews
Terkuak Duit Miliaran Rafael Alun dari 3 Mata Uang di Safe Deposit Box
detikJateng
Makam Massal Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Bikin Geger Warga
Berita Terkait
Diresmikan Jokowi, KEK Lido Ditarget Serap Investasi Rp 694 M Tahun Ini
Duit Rp 1.036 T Dihabiskan Bangun Papua, Jadi Apa Hasilnya?
Curhat Sri Mulyani, Basuki hingga Budi Karya Kawal Proyek Infrastruktur Jokowi
Di Depan Sri Mulyani, Basuki Curhat Pengembalian Dana Talangan Proyek Lama
Imigrasi Bahas Golden Visa bagi WNA di RI, Syarat Harus Investasi
Nilai Investasi Proyek Infrastruktur di TOD MRT Jakarta Capai Rp 1,5 T
Bamsoet Harap Korindo Group Terus Tingkatkan Investasi Korea di RI
Kabupaten Tangerang Tarik Investasi Rp 1,2 T dari Perusahaan Dubai
Berita detikcom Lainnya
detikSport
Jadwal Orleans Masters 2023: 14 Wakil RI Berburu Gelar di Prancis
detikFinance
BI Fast Kerap Macet, Gara-gara Mesin Overkapasitas?
Sepakbola
Ini Alasan Chelsea Bakal Pilih Pochettino, Setuju?
detikInet
Google Penghematan Besar-besaran, Selotip Pun Dikurangi
detikFood
Mangut Beong, Kuliner Khas Magelang yang Pedas Gurihnya Nikmat
Wolipop
Cuma Bisa Makan Cokelat, Pria Ini Bisa Habiskan 250 Cokelat Dalam Setahun
detikNews
Siasat Jahat Perampok Sadis, Korban Ditusuk lalu Dibuang di Tol Jagorawi
detikHealth
'Sesakti' Apa Pengobatan Viral Ida Dayak hingga Banyak Warga Rela Antre?

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT
Tag Terpopuler
#
dito ariotedjo
#
mario dandy satrio
#
rafael alun trisambodo
#
dmentor
#
subsidi kendaraan listrik
Berita Terpopuler
#1
THR Mulai Cair, Pensiunan PNS Bisa Dapat Rp 4,4 Juta!
#2
Lebih Tajir Mana, Orang Terkaya RI Atau Singapura?
#3
Harga Emas Hari Ini Bangkit! Jadi Segini Nih
#4
Pantau Rekening! THR PNS Bisa Cair Mulai Hari Ini
#5
Tol Solo-Klaten 6 Km Bisa Dipakai Mudik Lebaran!
Lihat Selengkapnya

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT
Berita Terpopuler
#1
THR Mulai Cair, Pensiunan PNS Bisa Dapat Rp 4,4 Juta!
#2
Lebih Tajir Mana, Orang Terkaya RI Atau Singapura?
#3
Harga Emas Hari Ini Bangkit! Jadi Segini Nih
#4
Pantau Rekening! THR PNS Bisa Cair Mulai Hari Ini
#5
Tol Solo-Klaten 6 Km Bisa Dipakai Mudik Lebaran!
Lihat Selengkapnya
Logo detikcom
part of img-alt
Connect With Us
Copyright @ 2023 detikcom.
All right reserved
Kategori

News
Edukasi
Finance
Teknologi
Entertaiment
Sport
Sepakbola
Otomotif
Travel
Food
Health
Wolipop
DetikX
20Detik
Foto
Hikmah

Layanan

berbuatbaik.id
Pasang Mata
Adsmart
Forum
detikEvent
Trans Snow World
Trans Studio

Informasi

Redaksi
Pedoman Media Siber
Karir
Kotak Pos
Media Partner
Info Iklan
Privacy Policy
Disclaimer

Jaringan Media

CNN Indonesia
CNBC Indonesia
Haibunda
Insertlive
Beautynesia
Female Daily
CXO Media

CLOSE AD


Baca artikel detikfinance, "5 Proyek China di Indonesia dengan Nilai Fantastis" selengkapnya https://finance.detik.com/infrastruktur/d-6566159/5-proyek-china-di-indonesia-dengan-nilai-fantastis.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

JAKARTA, AjarDetik.com --Investasi Cina di Indonesia kembali mendapat sorotan negatif sejak awal tahun ini, pasca terjadinya insiden kerusuhan mematikan di pabrik pengolahan dan pemurnian nikel, PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), di Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Seorang pekerja Cina dan pekerja Indonesia tewas dalam insiden nahas itu. Perusahaan GNI tersebut merupakan milik Jiangsu Delong Nickel Industry Co. Ltd. yang berbasis di Cina.

Sementara itu, proyek investasi Cina lainnya, yakni Kereta Cepat Jakarta Bandung yang penyelesaiannya lama tertunda, turut menjadi tajuk berita utama karena biaya proyek yang kian meningkat secara masif dari rencana anggaran awal. Proyek raksasa ini juga disoroti karena mengalami rangkaian kecelakaan antara tahun 2019 hingga Desember 2022 yang telah menewaskan tiga pekerja Cina dan melukai banyak pekerja lainnya.

Secara nasional, tentu tidak hanya proyek investasi yang didanai Cina saja yang memiliki sejarah insiden kecelakaan kerja mematikan di Indonesia. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, beberapa proyek konstruksi dari perusahaan milik negara ditangguhkan pengerjaannya sebagai konsekuensi atas terjadinya kecelakaan maut.

Secara khusus dalam konteks Cina, kecelakaan maut yang terjadi menjadi berita yang lebih disorot, salah satunya karena meningkatnya kegelisahan publik tentang keterlibatan Cina yang kian intens sebagai investor terbesar kedua di Indonesia, setelah Singapura.

Inilah mengapa segala berita tentang proyek investasi Cina akan selalu mendapat perhatian khusus dari masyarakat Indonesia. Pemerintah perlu menganggap serius isu keselamatan pekerja pada proyek-proyek yang didukung oleh Cina – jika tidak, hal tersebut akan berisiko pada kian memburuknya sentimen anti Cina di Indonesia.

Persepsi tentang Investasi Cina

Menurut survei yang dilakukan pada Juli 2022 oleh ISEAS-Yusof Ishak Institute yang berbasis di Singapura, hanya 30% dari total responden yang percaya bahwa Indonesia akan “mendapatkan manfaat besar” dengan memiliki hubungan ekonomi yang erat dengan Cina.

Survei tersebut juga menunjukkan penurunan persepsi positif orang Indonesia terhadap Cina. Sekitar 66% responden mengatakan bahwa mereka mengagumi Cina, turun dari hampir 77% lima tahun sebelumnya.

Selain itu, lebih dari 41% responden menganggap misi Belt and Road Initiative Cina merupakan proyek yang problematik bagi banyak negara lain, termasuk Indonesia.

Survei terbaru oleh Lowy Institute yang berbasis di Australia, yang dilakukan selama November hingga Desember 2021, menemukan bahwa pandangan masyarakat Indonesia tentang Cina terus memburuk sejak 2011.

Walaupun hasil survei tersebut menunjukkan bahwa 43% orang Indonesia setuju dengan pernyataan “pertumbuhan Cina baik untuk Indonesia”, namun 60% responden lainnya sangat setuju dengan pernyataan bahwa “Indonesia harus bergabung dengan negara lain untuk membatasi pengaruh Cina”.

Sementara itu, 49% orang Indonesia yang disurvei dalam jajak pendapat oleh Lowy menganggap Cina sebagai ancaman selama satu dekade ke depan.

Cina Bangkit untuk Saingi Sinpagura

Pada 2022, investasi Cina di Indonesia – sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara – mencapai US$5,18 miliar (Rp 77,8 triliun), dengan lebih dari 1.500 proyek tersebar di Nusantara.

Kendati demikian, total 1.584 proyek yang disponsori Cina tahun lalu di Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2021 yang tercatat mencapai 1.806 proyek.

Walaupun jumlah proyek menurun, namun nilai investasi Cina di Indonesia pada 2022 justru meningkat drastis sebesar 63,92% dari tahun sebelumnya – dan merupakan yang tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir.

Di sisi lain, Singapura telah menjadi investor terbesar Indonesia selama beberapa dekade terakhir. Akan tetapi pada kuartal keempat 2022 saja, jumlah investasi Cina di Indonesia telah mencapai US$3 miliar (Rp 44,9 triliun), mengalahkan investasi Singapura di kuartal yang sama sebesar US$2,7 miliar (Rp 40,4 triliun).

Salah satu penyumbang terbesar investasi Cina, yang semakin mengetatkan persaingannya dengan Singapura sebagai investor terbesar di Indonesia, ialah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), yang realisasinya sangat dinantikan oleh masyarakat Indonesia. Proyek raksasa ini cukup fantastis, yakni bernilai US$8 miliar (Rp 119,8 triliun).

Jalur rel sepanjang 142 kilometer yang tengah dibangun tersebut akan menghubungkan Jakarta dengan Bandung. KCJB ditaksir akan mulai beroperasi secara komersial pada Juli 2023.

Proyek ini tidak hanya akan menjadi kereta api berkecepatan tinggi pertama di Asia Tenggara, tetapi juga akan menjadi bagian paling penting dan strategis dalam proyek Belt and Road Initiative Cina tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di ASEAN.

Selain KCJB, Morowali Industrial Park adalah proyek kemitraan penting lainnya dengan Cina yang ditaksir dapat berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia.

Ketika Indonesia sedang membutuhkan investasi besar untuk mengubah lebih banyak sumber daya alamnya, termasuk nikel – salah satu bahan baku dasar dari stainless steel – untuk menjadi produk bernilai lebih tinggi, perusahaan Cina datang menawarkan modal besar dan reputasi yang baik di industri ini.

Proyek senilai US$980 juta (Rp 14,6 triliun) dari Cina tersebut diharapkan dapat membantu Indonesia meningkatkan produksi baja nirkarat dan membuka jalan agar Indonesia dapat menjadi produsen utama baterai lithium untuk mendukung manufaktur kendaraan listrik.

Jokowi Bangun Kemitraan Lebih Erat

Selama masa jabatan kedua Presiden Joko “Jokowi” Widodo, Cina dan Indonesia terus mendorong kerja sama investasi. Bagi Jokowi, Cina telah menjadi investor penting di Indonesia dan datang dengan membawa penawaran yang kompetitif.

Sebagai contoh, untuk proyek kereta cepat pemerintah Cina menawarkan skema pembiayaan yang lebih murah, yakni US$5,5 miliar (Rp 82,3 triliun) dengan bunga 2% untuk jangka waktu 50 tahun – jauh lebih rendah dari perkiraan pemerintah Indonesia dan penawaran sebelumnya dari pemerintah Jepang.

Terlihat dari realisasi yang terjadi saat ini, Jokowi tidak mau melewatkan kesempatan emas tersebut. Terlebih karena program percepatan pembangunan infrastruktur secara masif sudah menjadi ambisi dan agenda prioritas Jokowi sejak periode pertama.

Fakta saat ini yang menerangkan bahwa pemerintah Indonesia bersikeras menggunakan anggaran negara untuk membiayai proyek kereta cepat, meskipun kesepakatan awal menggunakan skema business-to-business, telah menunjukkan pentingnya proyek Cina untuk Indonesia.

Di sisi lain, Indonesia juga melihat potensi Cina yang terus berkembang. Cina akan terus tumbuh menjadi ekonomi terkuat di dunia, yang diharapkan juga akan memberi manfaat baik bagi Indonesia sebagai negara mitra kerja sama.

Isu Perlindungan Keselamatan Pekerja

Dengan alasan di atas, dapat dipahami mengapa pemerintah Indonesia masih memprioritaskan investasi dan dukungan Cina untuk mempercepat pembangunan ekonomi Indonesia.

Kendati demikian, dukungan dari masyarakat Indonesia diperlukan untuk menjaga keharmonisan hubungan di antara keduanya. Oleh karena itu, dalam merealisasikan proyek investasi Cina, terlebih proyek-proyek yang mendapatkan perhatian masyarakat, isu keselamatan dan kesehatan pekerja sudah seharusnya menjadi agenda utama yang perlu dibenahi. Jika tidak, kemitraan infrastruktur semacam ini dapat semakin meningkatkan sentimen anti-Cina di Indonesia, yang telah memburuk akhir-akhir ini sebagai akibat dari dinamika politik dan sosial.

Insiden kecelakaan yang menelan korban jiwa pada proyek-proyek investasi besar juga dapat menodai citra kedua negara di komunitas global.

Masyarakat Indonesia ingin melihat bagaimana pemerintah menegakkan peraturan keselamatan kerja dengan benar, serta memantau proyek-proyek investasi besar agar tetap sesuai jalur, sesuai anggaran, dan aman bagi semua pekerja – terlepas dari apakah proyek tersebut dikelola oleh negara atau proyek yang didukung asing.

(Muhammad Zulfikar Rakhmad dan Yeta Purnama Researcher, peneliti pada Center of Economic and Law Studies (CELIOS)/Theconservation.com)

 

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال