Yurnaldi Temukan Keberadaan Serangga Terunik dan Tercantik di Dunia

Yurnaldi, ketika berburu foto ke Bromo.
 

PADANG, AjarDetik.com-- Siang itu, seusai istirahat dan nimum kawa daun, di Puncak Kawa Nagari Pariangan, Kabupaten Tanahdatar, Provinsi Sumatera Barat, seorang wartawan foto asyik dan serius dengan subyek foto yang ada di depan matanya. Dia memotret dalam jarak yang relatif dekat. Rupanya, subyek foto yang dia temukan adalah satu dari enam serangga terunik di dunia dan tercantik, yaitu kumbang emas.

 Kumbang Emas, satu dari enam serangga terunik di dunia dan sangat cantik (fashionable). Foto: Yurnaldi


Wartawan Utama dan Fotografer Yurnaldi dan istri, Rozalina, saat berkunjung dan berburu foto ke Pariangan. (Foto dok Yurnaldi)


Wartawan Foto itu, ternyata, Yurnaldi. Wartawan senior dan fotografer yang sudah malang melintang di Indonesia. Penyuka jalan-jalan yang sudah kunjungi hampir seluruh daerah di Indonesia dari Sabang hingga Papua dan sejumlah negara di benua Eropah, Asia, Australia, dan benua Afrika ini, secara tak sengaja mendapatkan subyek foto yang langka, terunik, dan tercantik di dunia. Dan selama berburu foto, dia menemukannya di Nagari Pariangan, tahun 2017 silam.

“Ini karunia dan rahmat Allah SWT. Binatang langka dan terunik ciptaan Allah itu, mungkin selama ini tidak diketahui masyarakat. Alhamdulillah, ketika saya ke Pariangan untuk menikmati pesona keindahan, sekaligus ingin mempromosikan Negeri Terindah ini kepada masyarakat lain melalui sosial media, saya menemukan sesuatu yang luar biasa. Meski hanya serangga, namun serangganya terunik di dunia, langka, dan tercantik (paling fashionable),” kata Yurnaldi, yang mantan wartawan Kompas dan pernah disandera GAM saat Darurat Militer tahun 2004 di Aceh.Setelah dibebaskan, dua pekan kemudian bertemu dengan Panglima GAM Ishak Daud membicarakan pembebasan Ersa Siregar.

Nagari Pariangan suatu petang, karya fotografer Yurnaldi.
 
Menurut dia, dengan keberadaan kumbang emas ini, maka nilai keindahan Nagari Pariangan akan jauh lebih bermakna. Bisa jadi ke depan, wisatawan nusantara dan mancanegara ke Pariangan akan berburu foto kumbang emas ini. “Ini bisa dikelola dalam bentuk lomba foto dan atau berburu foto di Nagari Pariangan. Yakin, para fotorgrafer akan lebih membuat Nagari Pariangan lebih terkenal dengan segala keunikannya, termasuk ditemukannya satu dari enam serangga terunik di dunia tersebut,” papar Yurnaldi, yang pernah menyabet juara pertama tingkat nasional lomba penulisan pariwisata yang digelar Kementerian Pariwisata dan salah seorang pemenang lomba foto Gerhana Matahari Total 2016. Yurnaldi berburu foto gerhana matahari total ke Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Yurnaldi juga pernah menyabet juara pertama dan juara umum lomba foto tingkat nasional dengan subyek foto jambatan aka di Pesisir Selatan tahun 1980-an. Lewat foto dan tulisan di puluhan media, selama 30 tahun terakhir, Yurnaldi, memperkenalkan jambatan aka ke masyarakat dunia sebagai salah satu keunikan dunia.
 
Terakhir, tahun 2023 Yurnaldi salah seorang pemenang lomba foto esai tentang kebudayaan Tionghoa di Kota Padang. Pemenang pertama penulisan feature tentang Bank Nagari 2023. Kemudian juara tiga penulisan feature tentang Warisan Dunia Ombilin dan Galanggang Arang. Karya feature tersebut juga didukung sejumlah foto jurnalistik yang menarik dan eksklusif. Karya tersebut bisa diklik di sini;
https://www.ajardetik.com/2023/12/ayo-nikmati-pesona-warisan-dunia-dan.html
 
 Nagari Pariangan, daerah terindah di dunia. (Foto Yurnaldi)

Kumbang emas yang ditemukan di Nagari Pariangan itu, jelas Yurnaldi yang juga sarjana matematika dan ilmu pengetahuan alam lulusan IKIP Padang ini, di Indonesia juga dikenal dengan nama kepik emas. Kumbang ini memang sangat cantik, sebab bagian cangkangnya seperti dilindungi oleh kubah transparan yang berkilau keemasan. Tubuh mereka juga berwarna hologram bila terkena cahaya matahari.

“Saya bersyukur, karena bisa mometret kumbang emas yang lagi bertelur. Artinya, populasi kumbang emas di Nagari Pariangan relatif bagus perkembangannya. Ini juga pertanda baik, bahwa pertanian sawah di Negari Terindah di Dunia ini, sangat ramah lingkungan. Pertanian organik, yang tidak memakai pupuk kimia dan pestisida,” jelas Yurnaldi, yang sudah menulis puluhan buku dan salah empat bukunya yang terkenal adalah Menjadi Wartawan Hebat, Jurnalisme Kompas, dan Jawara Menulis Artikel, serta Wartawan & Penulis Diperhitungkan Menang dalam Kompetisi..

Kumbang Emas sedang mengerami telor. (Foto Yurnaldi)

Dengan temuan kumbang emas ini, Yurnaldi yang  komisioner Komisi Informasi Provinsi Sumatera Barat tahun 2014-2018 ini, akan berupaya mempromosikan Nagari Pariangan melalui foto dan tulisan.

Bahkan, dia juga memberikan gagasan, bagaimana Dinas Pariwisata Kabupaten Tanahdatar menggelar peragaan busana di alam terbuka, sekaligus lomba foto di Pariangan, yang akan diliput puluhan bahkan ratusan wartawan/fotografer. Ribuan wisatawan akan berkunjung untuk menyaksikannya. 
 
Sebagian buku serial Jurnalistik Wartawan Hebat karya Yurnaldi. (Foto Yurnaldi)
 
“Bayangkan dampak positifnya ke depan. Melalui foto dan pemberitaan, serta tulisan, Pariangan akan menjadi pusat perhatian dunia. Kalau setiap wisatawan berswafoto (selfie) dan mengirimkan foto-fotonya ke sosial media, bayangkan kalau setiap orang punya minimal 3.000 teman, maka kalau 1.000 orang mengirimkan dan memajang foto nagari Pariangan dengan segala keindahan dan keunikkannya, maka ada 3 juta yang tahu karena foto tersebut. Ini potensi wisata yang bisa menggerakkan ekonomi masyarakat Pariangan,” papar Yurnaldi, yang juga salah seorang admin dua akun fesbuk yang mempromosikan keindahan alam Indonesia ke dunia, yaitu Travel Book Lovers (4.796 anggota per 27 Desember 2023) dan Beautiful Indonesia (63.680 anggota per 27 Desember 2023). (AURA NABILA)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال