PADANG, AjarDetik.com – Merayakan 40 tahun berkarya, Maestro Koreografer Ery Mefri menggelar sejumlah kegiatan kesenian, di Ladang Tari Nan Jombang, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, selama tiga hari berturut-turut, 1-3 November 2023. Bisa bertahan dan terus berkarya, serta melayani undangan untuk tampil di berbagai negara di Asia, Eropa, Amerika, dan Australia, merupakan suatu prestasi yang harus disyukuri.
“Mulai dua tahun ke depan, tahun 2024 dan tahun 2025, Nan Jombang akan tampil di Brusell dan Chicago dengan karya terbaru berjudul Salam Tubuh Pada Bumi,” kata Ery Mefri saat bincang-bincang di Taman Budaya Provinsi Sumatera Barat, Jalan Diponegoro, Kota Padang, Kamis (26/10/2023) petang.
Ery Mefri menjelaskan, pada hari pertama, Rabu (1/11/2023) mendatang Persemian Museum Tari Ery Mefri ditandai dengan penampilan monolog oleh Boyke Sulaiman. Kemudian pembacaan puisi oleh penyair terkemuka Indonesia; Rizal Tanjung, Dadang Leona, Fauzul El Nurca, Zamzami Ismail, Syarifuddin Arifin, Andria Catri Thamsin, dan Armeynd Sufhasril. Selain itu juga pertunjukan melukis oleh pelukis Herisman Tojes, Jon Wahid, dan Jefenil.
“Juga pada malam harinya ada pemutaran video 40 tahun Ery Mefri berkarya (bagian satu), Peluncuran Buku Salam Tubuh pada Bumi. Untuk KABA Festival, penampilan Nan Jombang Company di Gebung Manti Menuik Ladang Tari Nan Jombang,” jelas Ery.
Pada hari berikutnya, Kamis (2/11/2023) ada workshop Asset Digital untuk Group Seni oleh Andre Pratama. Kemudian pemutaran video 40 tahun Ery Mefri berkarya (bagian kedua). Sementara KABA Festival ada penampilan Syaiful Erman dari Padangpanjang, Penampilan Boby Ary Setiawan dari Solo, dan penampilan Muhd Sharul Mohd dan NAMIE, Singapura.
Sedangkan pada hari ketiga, Jumat (3/11/2023) ada workshop tari oleh koreografer Boby Ari Setiawan (Solo) dan koreografer Muhd Sharul Mohd (Singapura).
“Untuk KABA Festival ada Kado Persembahan 40 Tahun Ery Mefri Berkarya, Penampilan Seniman. Dan Festival Nan Jombang dengan Penampilan Randai Smansajusi dari Paninggahan, Kabupaten Solok,” jelas Ery, koreografer kelahiran Saniangbaka, nagari indah di pinggiran Danau Singkarak, 23 Juni 1958. (YURNALDI)
