Balon Wali Kota Padang Ekos: Siap Tingkatkan PAD Padang Menjadi Minimal Rp1 Triliun

 

 

Balon Wali Kota Padang Ekos Albar serahkan isian formulir kepada Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Padang, Mastilizal Aye. (Foto Yurnaldi/AjarDetik.com)

PADANG, AjarDetik.com -- Ekos Albar, mantan wakil wali kota Padang, Rabu (15/5/2024) siang didampingi tim sukses, menyerahkan formulir isian bakal calon wali kota Padang kepada Mastilizal Aye, Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Padang, di kantor DPC Partai Gerinda, Sawahan, Kota Padang, Sumetara Barat.

Penyerahan formulir itu pertanda keseriusan Ekos Albar ikut kontestasi Pilkada Wali Kota Padang. "Saya serius ikut kontestasi Pilkada wali kota Padang dan semoga saja dari survei yang akan dilakukan Partai Gerindra, saya meraih suara terbanyak dan menjadi calon wali kota. Jika dari survei tidak memungkinkan jadi calon wali kota, maka saya akan mundur. Gerindra tentu akan memilih calon terbaik dan bisa menang Pilkada Kota Padang," kata Ekos.


 Ekos saat memberikan  gagasan untuk Kota Padang ke depan. (Foto Yurnaldi/AjarDetik.com)

Data di DPC Partai Gerindra Kota Padang, bagian Penjaringan Calon Wali Kota Padang dari Partai Gerindra, sampai Rabu siang sudah 11 bakal calon wali kota yang mengambil formulir, "Dua bakal calon wali kota Padang di antaranya sudah mengembalikan formulir, yakni Ekos Albar dan Hidayat," kata Sekretaris Penjaringan Balon Wali Kota Padang DPC Partai Gerindra Kota Padang, Eko Muhardi.

Sembilan nama balon yang belum kembalikan formulir, jelas Eko Muhardi, adalah Desrio Putra, Alkudri, Dani Faisal, Amril Amin, Miko Kamal, Herman Anwar, Braditi Moulevey, Fahmi Bahar, dan Fadly Amran. "Masih ada waktu hingga tanggal 20 Mei bagi bakal calon wali kota Padang untuk kembalikan formulir isian. Ada 26 berkas yang harus mereka siapkan. Keputusan akhir calon nantinya adalah di DPP Partai Gerindra," tambahnya.

Mastilizal Aye di hadapan balon wali kota Padang Ekos Albar dan wartawan mengatakan, Kota Padang hari ini sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Barat, jauh tertinggal, seperti antara lain infrastruktur kota dan industri pariwisatanya. Padang juga tidak punya sport center yang bisa mengakomodir kebutuhan warga dan juga tempat berlangsungnya event olahraga nasional. Bahkan, Kota Padang juga banyak kehilangan investor, antara lain Asia Biskuit, Sumatex Subur, Lembah Sunkyong.

"Kesiapan Pak Ekos Albar dengan banyak gagasan membangun kota Padang ke depan, tentu kita sambut gembira dan semoga saja mendapat dukungan warga. Warga Kota Padang sangat mendambakan perubahan dan kemajuan. Pak Ekos sangat komunikatif dan bisa berkomunikasi dengan siapa saja," jelas  Sekretaris DPC Gerindra Kota Padang itu.

Ekos Albar dalam sambutannya mengtatakan, prioritas kerja wali kota Padang nantinya adalah bagaimana meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kelak jika saya terpilih jadi wali kota Padang dan PAD tidak mampu saya naikkan, maka saya akan mundur. Jika sekarang PAD Kota Padang dalam kisaran Rp650 miliar, kalau saya terpilih, target minimal PAD Kota Padanng adalah Rp1 triliun. "Itu bukan angka fantastis. Akan tetapi, kelak saya bisa upayakan PAD Kota Padang mencapai Rp1 triliun," jelasnya.

Ekos Albar. (Foto Yurnaldi/AjarDetik.com)

Menurut dia, untuk membangun Kota Padang, harus memilih wali kota yang punya komitmen, punya gagasan bernas, terobosan, dan lobi dengan pemerintah pusat dan calon investor. "Jika saya terpilih menjadi calon wali kota Padang, maka secepatnya saya akan akan berkomunikasi dengan DPD Gerindra dan DPP Partai Gerindra." jelas Ekos yang juga pengurus DPP Partai PAN. (YURNALDI)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال