Maestro Ipe Ma'roef dan pelukis Kana Fudy Prakoso (Foto: Muharyadi)
JAKARTA, AjarDetik.com -- Pelukis dan maestro sketsa Indonesia “urang awak” Ipe Ma’roef (85) menggelar pameran tunggal di Ruang Garasi, Jalan Gandaria IV Nomor 2, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tanggal 15 - 23 Desember 2023 mendatang.
Bagi pelukis dan maestro sketsa Indonesia Ipe Ma’roef kelahiran Banda Olo, Padang, Sumatera Barat, 11 November 1938 itu merupakan rangkaian demi rangkaian pameran yang pernah diikutinya, baik tunggal maupun kolektif yang kerap dilakukan diberbagai tempat dan lokasi di Tanah Air sejak lama.
Menurut Kana Fudy Prakoso, salah seorang pelukis wanita terkemuka Indonesia saat ini yang juga pemilik Ruang Garasi, saat dihubungi AjarDetik.com, Jumat (8/12/2023) menyebutkan pameran pelukis senior dan maestro sketsa Indonesia Ipe Ma’roef iini menampilkan 9 karya berukuran sedang dan 20 karya berukuran kecil.
Sketsa Ipe Ma'roef
Ini sekaligus merupakan sempalan dari "Sisi lain Ipe" yang berupaya menelisik hal-hal yang luput dari apa yang sudah kita kenali selama ini sebagai seorang sketser tapi sekaligus pelukis yang memiliki naluri artistik, estetik, empatik dan humanistik dalam obyek-obyek yang dilukiskannya secara representatif.
Terdapat beberapa lukisan yang dihadirkan yang belum pernah sama sekali dipamerkan dan tidak diketahui publik selama bertahun-tahun.
Sekaranglah saatnya kita melihat sisi kepelukisannya yang secara total ia bangun sejak masih berusia muda. Hal yang menarik lain karya-karta Ipe Makruf yang rata-rata berukuran kecil itu terdapat beberapa karya yang dibuat sang maestro pada tahun 2023 ini, ujar Kana begitu panggilan akrab pelukis cantik yang beberapa tahun silam pernah berpameran “Sajamba Makan” bersama Laila Tifah, Titis Jabaruddin dan beberapa pesohor seni rupa lainnya di Taman Budaya Sumbar.
Lukisan Ipe Ma'roef penuh warna warni dibuat tahun 2023. (Foto Muharyadi)
Karena itu Ruang Garasi bersama ART foundation melalui kesempatan yang sangat langka ini mempersembahkan sebuah pameran "Sisi lain IPE ", hal yang luput dari apa yang kita kenal dan kita tahu selama ini merupakan sisi menarik IPE Ma'aroef dalam karya dan kebersahajaannya, ujar Kana lagi.
Menjadi Ilustrator dan Kemahiran Menangkap Bentuk
Dalam catatan kita, maestro Ipe Maa’ruf dalam perjalanannya pernah menjadi ilustrator freelance di beberapa majalah terkemuka di Indonesia diantara, majalah Gadis, Femina, Kawanku dan Pustaka Jaya dan majalah si Kucnung tahun 1960 an.
Sketser Ipe Ma’roef yang pernah belajar dengan pelukis S. Sudjojono dan Affandi dikenal sebagai seniman sketsa berkat kemahirannya menangkap bentuk dan suasana disebabkan kebiasaannya membuat sketsa di mana pun ia berada misalnya di pasar, di jalan bahkan di atas kereta dan di berbagai kesempatan lainnya. Karya-karyanya bahan dijadikan dokumentasi sejarah dalam ranah visual seni rupa.
Diantara Lukisan Ipe Ma'roef.(Foto Muharyadi)
Ipe Ma’aroef salah seorang perupa Indonesia angkatan 60-an yang dimulainya tahun 1960 membuat sketsa memakai alat alat gambar sederhana, dari pena dan tinta.
Ipe pernah bergabung dengan Seniman Indonesia Muda (SIM) yang memberikan kursus melukis di bawah pimpinan Sudjojono. Ipe kemudian dianjurkan maestro Affandi untuk belajar di ASRI Yogyakarta. Belajar di ASRI terputus karena kesulitan keuangan, ia kemudian bertualang ke Bali untuk memperdalam seni lukis dan sempat pula kuliah di Seni Rupa Institut Teknologi Bandung, meski tidak selesai tapi karya-karyanya tetap menjadi perhatian publik tanah air hingga di usia tuanya. (MUHARYADI)